By : devika aprilyn simanjuntak pekanbaru
ketika langit mulai menyinarkan cahaya misterius
bahkan ketika tidak ada kehangatan
suara hujan bergema, jatuh terus - menerus
apakah kita tersesat? Oh tidak

Aku tak tau bila kau teman atau musuh
tapi ini saatnya untuk membayar
kenangan saat semuanya berubah

Tak berhenti, walau ku menangis
tak berhenti, walau ku berdoa
kita sekarang dibasuh
aku tak tahan lagi
ini yang terakhir
biarlah hujan
biarlah hujan

Kau pura - pura tidak melihatku dan memalingkan wajah
bahkan aku perhatikan, ini sudah berakhir
seperti mengejekku saja, hujan ini tak berhenti
bahkan hujan ini tambah deras

Aku tak tau bila kau teman atau musuh
tapi ini saatnya untuk membayar
kenangan saat semuanya berubah

Tak berhenti, walau ku menangis
tak berhenti, walau ku berdoa
kita sekarang dibasuh
aku tak tahan lagi
ini yang terakhir
biarlah hujan
biarlah hujan

Jika kau tidak juga datang setelah hujan berhenti
biarkan, kubiarkan kau pergi
saat ku mulai berjalan, aku takkan pernah keliru. Matahari kan bersinar...

Tak berhenti, walau ku menangis
tak berhenti, walau ku berdoa
kita sekarang dibasuh
aku tak tahan lagi
ini yang terakhir
biarlah hujan
biarlah hujan

By ; devika aprilyn simanjuntak